Tantalum: Inovasi Hidden Material dalam Dunia Jam Tangan Mewah

Bagi para penggemar jam tangan, material stainless steel merupakan pilihan yang sangat umum — baik untuk jam tangan entry-level, mid-range, hingga high-end. Seiring waktu, banyak kolektor kemudian beralih ke material yang lebih premium seperti gold atau platinum.
Tak sedikit pula kolektor yang fokus pada jam tangan berbahan logam mulia, apalagi karena sejumlah brand kerap meracik campuran eksklusif khusus untuk lini paling prestisius mereka — seperti Honey Gold, Sand Gold, Moonshine Gold, dan sebagainya.
Namun, ada satu material yang bisa dikatakan melampaui semuanya dalam hal eksklusivitas, meskipun secara definisi bukan logam mulia. Material tersebut adalah tantalum.

Source: Wikipedia
Tantalum memang tidak tergolong langka jika dibandingkan dengan emas atau platinum. Namun karena daya tahannya yang tinggi dan tingkat kesulitannya dalam proses produksi, penggunaan tantalum dalam pembuatan jam tangan menjadi sangat terbatas — dan hal inilah yang justru membuatnya semakin diminati dan bernilai tinggi di kalangan kolektor.
Mengapa bisa begitu? Mari kita kupas lebih dalam.
Asal Usul Tantalum

Source: Investing News
Pada tahun 1802, seorang ahli kimia bernama Anders Ekeberg menemukan elemen baru dalam sampel dari Ytterby, Swedia dan Kimito, Finlandia. Ia tidak bisa melarutkannya dalam asam, sehingga menamainya tantalum, terinspirasi dari Tantalus, tokoh tragis dalam mitologi Yunani. Tantalus dihukum untuk berdiri di air yang tak bisa diminumnya, di bawah buah sempurna yang selalu berada di luar jangkauannya.
Tantalum di Dunia Jam Tangan
Tantalum adalah logam dengan warna khas abu kebiruan, yang memberikan sentuhan modern dan mewah. Dengan kepadatan sekitar 16,6 g/cm³, bobotnya hampir sebanding dengan emas 18 karat. Logam ini juga bersifat hipoalergenik, sehingga aman bagi kulit sensitif.
Dalam dunia horologi, tampilan tantalum yang gelap dan tidak mencolok menawarkan kesan elegan yang berbeda dari kilauan emas atau platinum. Bobotnya juga lebih substansial dibanding titanium yang ringan, serta memiliki ketahanan korosi yang sangat tinggi — bahkan lebih baik dari emas dan hampir setara dengan platinum.
Meskipun bukan termasuk logam mulia, tantalum tetap dianggap eksklusif karena proses pengolahannya yang rumit. Karakter logam ini yang lengket saat dipotong, serta rendahnya konduktivitas panas, membuatnya sulit dibentuk dan dipoles.
Penggunaan tantalum dalam industri jam tangan dimulai sejak akhir 1980-an, dan terus berkembang hingga kini. Beberapa momen pentingnya antara lain:
-
1988 – Audemars Piguet merilis Royal Oak berbahan tantalum campuran, salah satu pelopor dalam penggunaan logam ini.
-
1989 – Jaeger-LeCoultre memperkenalkan Odysseys Chronograph di Basel Fair, menyoroti tantangan teknis pengolahan tantalum.
-
1993 – Omega meluncurkan Seamaster Diver 300M Chronograph dengan perpaduan tantalum, titanium, dan red gold.
-
F.P. Journe memperkenalkan Chronomètre Bleu, salah satu model ikonik dengan casing tantalum yang mengilap.
-
Grönefeld menciptakan 1941 Grönograaf, jam tangan dengan konstruksi yang melibatkan tingkat ketelitian tinggi.
Bagi banyak orang, pertemuan pertama dengan jam tangan tantalum bisa jadi membingungkan. Warnanya yang mirip titanium sering membuat orang terkejut saat merasakan beratnya yang hampir setara logam mulia. Setelah itu, biasanya muncul keterkejutan kedua — harga yang lebih tinggi dari platinum bahkan emas.
Brand Apa Saja Yang Menggunakan Tantalum?
Beberapa merek ternama yang pernah atau masih menggunakan tantalum antara lain:
Audemars Piguet

Konon katanya, warna khas tantalum-lah yang jadi alasan munculnya jam tangan tantalum pertama — yang dibuat oleh Audemars Piguet di era 1980-an. Memang nggak ada bukti kuat untuk cerita ini, tapi katanya, Raja Juan Carlos dari Spanyol menginginkan sebuah Royal Oak dengan tampilan yang tidak terlalu mengkilap, agar bisa dipakai saat berburu.
Awalnya, sang pembuat senjata mencoba menerapkan teknik bluing yang biasa dipakai untuk laras senapan ke jam tangan steel case. Tapi hasilnya ternyata kurang memuaskan. Akhirnya, sang Raja langsung menghubungi AP (Audemars Piguet). Dari situ, muncul ide menggunakan tantalum sebagai alternatif yang lebih baik dari blued-steel. Hasilnya? Royal Oak berbahan tantalum pertama resmi diproduksi secara penuh mulai tahun 1988.
Omega

Pada tahun 1993, penggunaan tantalum mulai sedikit lebih “mainstream” lewat rilisan Omega Seamaster Diver 300M Chronograph. Model ini hadir dengan kombinasi tiga logam yang cukup rumit: tantalum, titanium, dan rose gold. Secara teknis, pilihan logam ini bisa dibilang agak nggak masuk akal, karena sifat keras dan bobot masing-masing saling bertolak belakang. Tapi justru di situlah letak keunikannya.
Omega terus memproduksi versi-versi terbaru dari model ini dalam berbagai evolusi koleksinya, di mana tantalum biasanya digunakan di bagian link bracelet dan bezel. Yang paling penting, model ini sukses memperkenalkan tantalum ke audiens yang jauh lebih luas sebagai material alternatif dalam dunia jam tangan.
F.P. Journe

“Badai” tantalum terus berlanjut lewat brand independen legendaris seperti F.P. Journe. Material ini sebenarnya bisa saja menjadi lebih populer, kalau saja tidak begitu sulit untuk dikerjakan. Semua kualitas yang membuat tantalum tampak luar biasa saat sudah jadi jam tangan, justru menjadi mimpi buruk saat masuk ke tahap fabrikasi.
Penggunaan pertama tantalum untuk sebuah dress watch manual-winding tanpa komplikasi terjadi pada tahun 2009. François-Paul Journe sendiri menjelaskan, “Saya selalu ingin punya koleksi dengan dial biru, tapi nggak pernah bisa mewujudkannya. Pada tahun 2007, bersama Cadraniers de Genève, kami akhirnya menemukan solusinya. Lalu saya bertanya, logam apa yang cocok dengan dial ini? Dan jawabannya adalah tantalum—lahirlah Chronomètre Bleu.”
Sejak tahun 2015, F.P. Journe telah menciptakan setidaknya 5 jam tangan one-off untuk acara amal Only Watch, semuanya masih mengusung tema dial biru dengan casing tantalum, dan sering kali laku terjual jauh di atas estimasi. Untuk Only Watch edisi 2023/24, ia memperkenalkan Chronomètre Furtif Bleu, yang untuk pertama kalinya dilengkapi dengan tantalum bracelet penuh.
H. Moser & Cie

Brand Swiss lainnya yang juga ikut menggunakan tantalum adalah H. Moser & Cie, yang didirikan pada tahun 1828 oleh Heinrich Moser. Salah satu contohnya bisa dilihat pada Endeavour Perpetual Calendar, sebuah jam tangan unik dengan dial biru enamel yang minimalis.
H. Moser membawa pendekatan ini ke level berikutnya dengan memadukan dial tersebut dengan casing tantalum, yang terinspirasi dari jam tangan berbahan tantalum yang pernah diberikan kepada CEO Edouard Meylan sebagai hadiah ulang tahun ke-18.
Casing jam ini cukup besar, yaitu 42mm x 13,1mm, dan terasa semakin kokoh berkat bobot alami dari material tantalum. Sementara itu, bagian case back dan crown tetap menggunakan bahan steel.
Karakteristik dan Keunggulan Tantalum
Salah satu daya tarik utama logam ini adalah ketahanannya yang baik akan korosi. Bahkan, tantalum mampu bertahan dari serangan asam terkuat, seperti aqua regia.
Tantalum juga terkenal akan sifat hipoalergenik, sehingga aman untuk kulit sensitif. Ini bisa menjadikannya alternatif menarik yang lebih inklusif daripada stainless steel maupun white gold yang kemungkinan masih mengandung nikel.
Logam ini relatif sulit dalam pengolahannya. Karakteristik logam tantalum yang lengket dan kemampuan hantaran panas yang rendah membuat logam ini sangat menantang untuk memotong, membentuk, maupun memolesnya. Akibatnya, hanya sedikit produsen jam tangan yang berani menggunakan tantalum.
Apakah tantangan ini sepadan dengan hasil akhirnya? Pada kenyataannya, keterbatasan ini justru meningkatkan daya tarik dan persepsi eksklusivitas di pasar. Produksi massal jam tangan berbahan tantalum sangat jarang. Oleh karena itu, tak heran kalau tantalum watch menjadi “statement piece” bagi kolektor.
Secara keseluruhan, keindahan, estetika, tantangan teknis dalam produksi, dan kelangkaan relatif membuat jam tangan tantalum menjadi salah satu pilihan eksklusif. Apabila Anda tertarik untuk menambah koleksi dengan material Tantalum, atau material premium lainnya, kunjungi Omniluxe.
Tempat jual-beli jam tangan ini menawarkan berbagai jam tangan mewah original dengan kualitas terbaik dan harga kompetitif. Jelajahi koleksinya dan temukan tantalum watch yang sempurna untuk Anda!
Baca juga: Kamus Rolex: Panduan Wajib Mengenali Istilah-Istilah Kunci Dunia Rolex
Referensi
Chia, Cheryl. “Tantalum: The Hidden Treasure of Modern Metals.” Revolution Watch, 20 Sept. 2024, https://revolutionwatch.com/tantalum-the-hidden-treasure-of-modern-metals/.
Sergeant, Dave. “How Watches Work: What Is Tantalum?” Fratello Watches - The Magazine Dedicated To Luxury Watches, 1 Jan. 2022, https://www.fratellowatches.com/how-watches-work-what-is-tantalum/.
Acacia, Buffy. “How Did Tantalum Become the next Big Material in Watchmaking?” Time+Tide Watches, 7 Nov. 2024, https://timeandtidewatches.com/tantalum-watch-education/.
Bošnjak, Borna. “Best Tantalum Watches | BUYING GUIDES.” Time+Tide Watches, 9 Nov. 2024, https://timeandtidewatches.com/best-tantalum-watches/.
“The Journey of Mastering Materials.” AP Logo, https://apchronicles.audemarspiguet.com/en/article/the-journey-of-mastering-materials.
“CHRONOMÈTRE BLEU - Ref. CB Calibre 1304.” Calibre 1304, https://www.fpjourne.com/en/collection/classique-collection/chronometre-bleu.