13 Finishing Dial untuk Para Penggemar Jam Tangan

jenis-jenis finishing dial

Finishing dial umumnya menjadi hal pertama yang menarik perhatian Anda ketika melihat jam tangan. Sebaik apa pun movement dari suatu timepiece, atau katakanlah dimensinya terlihat pas di pergelangan tangan Anda, dial adalah hal pertama yang Anda lihat dari jam tangan.

Para produsen jam tangan di seluruh dunia bahkan secara khusus menciptakan teknik finishing berbeda untuk dial jam tangan – yang akan kita temukan di artikel ini.

1. Guilloché

Guilloché Dial

Awalnya, finishing dial guilloche adalah simbol kemewahan di abad ke-16 dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas. Namun, sekarang ada mesin rose engine dan straight-line engine yang bisa memproduksi ukiran geometris dan rumit serta berulang pada permukaan logam.

Menciptakan pola yang menawan, seperti roset, anyaman, dan juga hobnail berlian, guilloché masih menjadi incaran timepiece enthusiasts hingga sekarang.

2. Enamel

Enamel Dial

Teknik ini terdiri dari beberapa subtipe, seperti cloisonné, grand feu, champlevé, flinqué, dan grisaille. Perlu waktu bertahun-tahun untuk menguasai teknik-teknik tersebut. Mulai dari suhu yang tepat hingga teknik yang presisi, enamel finish cukup rumit untuk mendapatkan jam tangan idaman.

3. Linen

Linen Dial

Di antara jenis-jenis finishing dial, linen menampilkan kesan elegan dan detail menarik, seperti tekstur kain linen yang polanya menyilang halus dan teratur. Tidak hanya menambah dimensi visual, finishing ini mengedepankan keterbacaan. Rolex, Tudor, Seiko, dan Omega pernah mempopulerkan linen dial.

4. Gilt

Gilt Dial

Semua fitur dial – seperti penanda waktu, logo, dan tulisan – dihiasi dengan cat berwarna emas atau lapisan tipis emas asli. Selain menambah kesan mewah, teknik gilt juga meningkatkan kontras dan kejelasan bacaan dial.

Gilt dial meng-highlight unsur desain yang berkelas yang umumnya Anda temukan di jam tangan vintage maupun koleksi terbatas.

5. Matte

Matte Dial

Ini merupakan teknik finishing yang ideal untuk mereka yang mengutamakan simplicity. Pantulan cahaya juga bisa ditekan seminimal mungkin, sehingga jam tangan dengan matte finish mendukung keterbacaan di berbagai kondisi pencahayaan.

6. Marquetry

Marquetry Dial

Melibatkan seni dan ketelitian yang tinggi, marquetry finish terdiri dari potongan-potongan kecil berbagai material, seperti kayu, kulit, dan batu permata.

Hasilnya? Tercipta gambar atau pola yang kompleks pada dial. Finishing marquetry telah membawa jam tangan ke level berbeda.

7. Teaked

Teaked Dial

Terinspirasi dari dek kapal mewah, teaked hadir dengan garis-garis halus yang paralel, menyerupai tampilan kayu jati yang telah dipoles. Tidak hanya estetika yang unik, tampilan ini juga sarat akan kesan mewah.

8. Frosted

Frosted Dial

Untuk mencapai tampilan frosted (tekstur kasar dan semburat pada permukaan dial), pembuatnya harus menggunakan serbuk atau pasta khusus. Bahan untuk finishing dial tersebut diaplikasikan ke permukaan metal dan mengalami proses pemanasan hingga tekstur frosted tercipta.

9. Stone

Stone Dial

Irisan tipis dari berbagai batu alam umumnya menghiasi dial yang satu ini. Batu lapis lazuli, jasper, agate, dan meteorit menjadi jenis-jenis batu yang umum Anda temukan pada stone finish.

Mereka terpilih karena pola alami yang cantik dan warna yang indah. Maka dari itu, setiap dial adalah karya tersendiri karena menirunya adalah hal yang tidak mungkin.​

10. Brushed

Brushed Dial

Sebagai finishing yang paling umum digunakan, brushed memberikan tampilan yang halus, seragam, dan kokoh. Tampilannya yang matte juga mencegah pantulan cahaya berlebih sehingga memberi kesan minimalis, modern, dan sangat industrial.

11. Fumé

Fumé Dial

Finishing fumé, juga dikenal sebagai dial gradient atau smokey, merupakan teknik finishing dial yang menampilkan transisi warna dari terang di tengah menuju gelap di tepi dial.

Efek finishing dial pada jam memberikan kesan mendalam dan dinamis. H. Moser & Cie. adalah salah satu merek yang terkenal dengan penggunaan finishing fumé ini.

12. Crosshair

Crosshair Dial

Seperti bidikan yang bersilangan, finishing ini menampilkan garis vertikal dan horizontal di tengah dial. Tampilannya yang klasik dan rapi juga menjadikannya populer di kalangan dress watch atau model vintage.

13. Meteorite Dial

Meteorite Dial

Jenis finishing yang satu ini terbuat dari batu meteorit asli. Tekstur yang khas dan pola kristal yang tidak bisa ditiru menjadikan finishing meteorit eksklusif di setiap jam tangan.

Pattern yang tercipta dari dial meteorit disebut dengan Widmanstätten yang diambil dari nama director The Imperial Porcelain, Count Alois von Beckh Widmanstätten.

Dari klasik guilloché hingga eksotis marquetry, setiap detail menawarkan pengalaman estetika yang unik. Jadi, mengapa tidak memulai perjalanan Anda untuk mengeksplorasi keindahan dan keragaman yang ditawarkan oleh finishing dial?