Audemars Piguet Rayakan 50 Tahun Royal Oak dengan Koleksi “Bleu Nuit, Nuage 50” Reading Penundaan Tarif Reciprocal Trump: Apa Dampaknya terhadap Industri Jam Tangan Mewah Swiss? 8 minutes

Penundaan Tarif Reciprocal Trump: Apa Dampaknya terhadap Industri Jam Tangan Mewah Swiss?

Tarif Trump terhadap Industri Jam Tangan Mewah Swiss

Pada tanggal 2 April, presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan tarif impor baru yang cukup besar untuk berbagai barang yang masuk ke AS. Selain tarif dasar sebesar 10%, Trump juga mengumumkan tarif tambahan bernama “reciprocal tariffs” yang bakal berlaku untuk negara-negara yang punya surplus dagang besar terhadap AS.

Salah satu negara yang kena sorotan adalah Swiss, karena mereka memang banyak mengekspor barang (terutama barang mewah) ke AS, tapi tidak terlalu banyak membeli barang dari AS. Lewat executive order berjudul cukup panjang, yaitu:

"Regulating Imports with a Reciprocal Tariff to Rectify Trade Practices that Contribute to Large and Persistent Annual United States Goods Trade Deficits" selengkapnya disini.

Trump awalnya menjadwalkan pemberlakuan tarif tambahan sebesar 31% terhadap produk asal Swiss, yang dijadwalkan berlaku mulai 9 April. Tapi pada hari H, Trump mengumumkan penundaan selama 90 hari untuk tarif reciprocal tersebut.

Kapan Tarif Trump Mulai Berlaku?

Tarif dasar sebesar 10% untuk barang impor resmi mulai berlaku pada 5 April pukul 12:01 pagi waktu Eastern. Tarif ini berlaku untuk semua negara, kecuali Kanada dan Meksiko — dua negara tetangga yang dikecualikan dari kebijakan ini.

Nah, untuk negara-negara dengan surplus dagang besar terhadap AS (kayak Swiss), seharusnya ada tarif tambahan “reciprocal” yang dijadwalkan naik mulai 9 April pukul 12:01 pagi. Tapi di hari yang sama, Trump mengumumkan penundaan selama 90 hari terhadap tarif tambahan tersebut. Jadi, tarif 31% untuk Swiss akhirnya nggak jadi berlaku (setidaknya untuk sementara waktu).

Namun, perlu dicatat: Tarif 10% tetap jalan terus dan masih berlaku untuk semua negara selain Kanada dan Meksiko. Sementara itu, China jadi satu-satunya negara yang saat ini dikenakan tarif lebih tinggi dari 10%. Rumor terakhir bahkan mengindikasikan tarif yang diterapkan ke China lebih dari 200%.

Apakah Tarif Tambahan dari Trump Benar-Benar Dibatalkan?

Jawabannya: belum dibatalkan, tapi ditunda sementara.

Pada tanggal 9 April, Presiden Trump mengumumkan penundaan selama 90 hari terhadap tarif tambahan (reciprocal tariffs) untuk lebih dari 60 negara, termasuk Swiss. Tujuannya adalah memberi waktu untuk negosiasi dengan masing-masing negara — jadi masih bisa berubah tergantung hasil pembicaraan antar pemerintah.

Tapi yang jelas, tarif dasar 10% tetap berlaku untuk hampir semua negara, kecuali Kanada dan Meksiko. Jadi jam tangan Swiss yang masuk ke AS saat ini sudah dikenai tarif 10%, walaupun tarif 31% belum dijalankan.

Sementara itu, di situs resmi Whitehouse.gov, dijelaskan bahwa tarif ini sebenarnya bukan untuk selamanya. Dalam pernyataannya, tertulis kalau tarif hanya akan tetap berlaku "sampai Presiden Trump menentukan bahwa ancaman akibat defisit perdagangan dan perlakuan dagang yang tidak timbal balik sudah teratasi, diselesaikan, atau diredakan."

Berapa Besar Tarif yang Dikenakan Swiss untuk Barang dari AS?

Secara umum, Swiss tidak mengenakan tarif untuk barang-barang industri, barang mewah, maupun produk farmasi yang datang dari Amerika Serikat. Jadi, misalnya barang seperti jam tangan, mobil, atau mesin-mesin — itu semua bisa masuk Swiss dari AS tanpa kena tarif bea masuk.

Tapi Swiss masih menerapkan tarif untuk kategori tertentu, khususnya untuk produk pertanian, seperti daging, produk susu, dan hasil peternakan lainnya. Ini wajar, karena sektor pertanian memang sering jadi area yang dilindungi di banyak negara.

Donald Trump

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan tarif baru di Rose Garden, White House, Washington, D.C pada 2 April 2025.

Jadi, angka 61% dari Trump itu maksudnya apa? Dalam salah satu presentasinya, Trump menunjukkan grafik yang katanya berisi angka tarif yang dikenakan oleh negara-negara terhadap barang dari AS. Di sana, Swiss ditampilkan dengan angka “61%” — yang jelas bikin kaget banyak orang, karena kenyataannya nggak segede itu.

Tapi beberapa netizen ahli matematika di Reddit menyelidiki dan menemukan bahwa angka-angka itu kemungkinan besar mencerminkan angka defisit perdagangan, bukan tarif sebenarnya. Jadi, itu semacam perbandingan berapa besar ekspor negara tersebut ke AS dibandingkan dengan impor dari AS — bukan tarif bea masuk.

Jadi, Kenapa Trump Kesel Sama Swiss?

Masalah utamanya bukan karena Swiss mengenakan tarif tinggi ke barang-barang dari AS. Seperti yang udah dijelasin sebelumnya, Swiss sebenarnya nggak kenain tarif buat barang industri, barang mewah, atau farmasi dari AS — cuma tarif buat produk pertanian yang memang tinggi, karena mereka mau melindungi sektor pertanian dalam negeri (standar di banyak negara).

Tapi yang bikin Trump “gerah” adalah soal defisit perdagangan dan ketimpangan hubungan dagang (nonreciprocal treatment). Artinya, AS beli banyak barang dari Swiss (terutama barang-barang bernilai tinggi kayak jam tangan mewah), tapi Swiss nggak beli sebanyak itu dari AS. Jadi kelihatan nggak seimbang.

Waktu periode pertama kepresidenannya, Trump emang sering mendorong negara-negara yang punya trade surplus besar terhadap AS (termasuk Swiss) untuk komit beli lebih banyak produk dari Amerika. Beberapa kesepakatan dagang pun sempat dibuat untuk tujuan ini.

Perlu diingat bahwa hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Swiss sebenarnya mencerminkan perbedaan karakter ekonomi yang cukup unik. AS adalah eksportir senjata terbesar di dunia, sementara Swiss dikenal sebagai negara netral yang secara historis tidak terlibat konflik bersenjata dan cenderung tidak membeli senjata dalam jumlah besar. 

Di sisi lain, Swiss punya keahlian khusus dalam memproduksi barang-barang bernilai tinggi yang banyak dicari orang kaya — seperti jam tangan mewah, produk farmasi premium, hingga cokelat kelas dunia. Dan AS, sebagai negara dengan populasi orang kaya yang besar, secara alami menjadi pasar utama bagi produk-produk tersebut. 

Jadi, wajar kalau neraca perdagangan condong ke Swiss, bukan karena praktik curang, tapi karena dua negara ini memang menawarkan hal yang sangat berbeda dalam perekonomian global.

Akankah Tarif 31% Jadi Diterapkan? Sepertinya Kemungkinannya kecil banget. Tarik-ulur kayak gini sering jadi bagian dari strategi negosiasi Trump, tapi jarang sampai benar-benar dieksekusi kalau ternyata bakal nyakitin konsumen Amerika sendiri.

Tapi ya... ini politik dan dagang global — jadi apa pun bisa terjadi. Kita tinggal lihat ke depannya gimana hasil negosiasi antara Amerika Serikat dan Swiss.

Siapa Sih yang Sebenarnya Bayar Tarif Impor?

Jawabannya: pihak yang mengimpor barang ke AS. Misalnya, dengan tarif 10% yang saat ini berlaku, maka brand seperti Rolex harus membayar 10% dari nilai deklarasi barang saat masuk ke wilayah Amerika Serikat. Perlu dicatat, nilai deklarasi ini biasanya berdasarkan harga grosir (wholesale), bukan harga retail. 

Tapi kalau ada pembelian retail langsung dari konsumen Amerika — misalnya pesan jam tangan langsung dari Swiss via online — maka si konsumen lah yang wajib bayar tarif penuh, dan perhitungannya dilakukan berdasarkan harga retail barang tersebut. Jadi, meskipun tarifnya “hanya” 10%, kalau beli jam tangan seharga $15.000 langsung dari Swiss, konsumen tetap harus bayar $1.500 untuk masukin barangnya ke AS.

Apakah Tarif Trump Bakal Bikin Rolex Menaikkan Harga di Seluruh Dunia?

Kemungkinan besar tidak. Rolex punya strategi harga yang sangat spesifik untuk tiap negara, dan mereka nggak asal naikkan harga global cuma karena satu negara kena tarif. Kalau ada faktor lokal — seperti tarif impor baru atau nilai tukar yang melemah, mereka biasanya hanya menaikkan Manufacturer Suggested Retail Price (MSRP) / harga resmi di negara yang terdampak saja. 

Meskipun harga-harga Rolex di berbagai negara terlihat “mirip-mirip” kalau dikonversi ke USD, sebenarnya harga-harga itu tidak saling terikat secara global. Jadi, kalaupun tarif 10% terus berlaku di AS, Rolex bisa saja menaikkan harga khusus di pasar Amerika, tanpa menyentuh harga di negara lain. Dan pendekatan ini juga berlaku buat brand-brand Swiss lainnya — tapi memang, nama Rolex yang paling sering jadi bahan pertanyaan.

Bagaimana Dampaknya ke Grey Dealer?

etalase jam tangan

Buat grey dealer jam tangan seperti IDWX, kami beli jam tangan dengan harga pasar saat ini, lalu jual kembali dengan harga pasar yang berlaku. Jadi kalau tarif Trump bikin harga jam tangan Swiss naik, otomatis biaya untuk mendapatkan stok juga akan naik, dan itu berarti harga jual ke konsumen juga bakal ikut naik. 

Mungkin bakal ada sedikit lonjakan pembeli yang buru-buru cari jam tangan bekas sebelum harga baru (yang lebih mahal) mulai berdampak ke pasar pre-owned. Tapi secara keseluruhan, tidak ada lonjakan permintaan besar-besaran untuk barang mewah dalam waktu dekat. Tapi ya, kita lihat saja nanti gimana pergerakan pasarnya.

Apakah Swiss bakal membalas tarif Trump?

Untuk saat ini, kemungkinan besar tidak. Presiden Swiss, Karin Maria Keller-Sutter, menyebut rencana tarif 31% dari Trump sebagai hal yang “nggak masuk akal”, dan menegaskan bahwa Swiss tetap berkomitmen pada prinsip perdagangan bebas.

Karin Keller-Sutter

Swiss Confederation President, Karin Keller-Sutter

Tapi menurut laporan dari Reuters, pemerintah Swiss tidak punya rencana langsung untuk melakukan aksi balasan. Sepertinya, setidaknya untuk sekarang, mereka masih berharap situasi ini bisa diselesaikan secara damai, tanpa harus masuk ke skenario perang dagang besar-besaran. Dan ya, kita semua juga tentu berharap begitu.

Referensi

Powerfunk. “Trump’s Reciprocal Tariffs Paused: How Will the Tariffs Affect Swiss Watch Prices?”  GREY MARKET MAGAZINE , 9 Apr. 2025, https://www.luxurybazaar.com/grey-market/trump-tariffs-swiss-watch-prices/.